Jumat, 01 Oktober 2010

Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah

Kurangnya pendidikan bagi anak usia sekolah
Di Indonesia tingkat pendidikannya masih belum bisa dikatakan  80% sepenuhnya anak di indonesia bisa bersekolah. Banyak yang memicu angka pendidikan di indonesia mulai menurun drastis, Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang mungkin susah untuk dihindari oleh mereka. Setiap memasuki tahun ajaran baru setiap orang tua pun mulai sibuk mengurusi anak-anaknya untuk memasukan anaknya di sekolah manapun, akan tetapi kadang orang tuapun bingung untuk menentukan pilihan.
Nah dari segi ekonomi timbul lah berbagai masalah yang siap menghantui mereka khususnya para orang tua, bagaimana dengan keluarga yang tidak mampu ? Hal ini menyebabkan setiap orang tua mulai merasa pusing dan bingung untuk memikirkan sekolah anak-anak mereka. Secara kualitas anak usia dini di Indonesia memang cenderung tinggi namun demikian sebagian besar dari mereka belum bisa mendapatkan pelayanan maksimal dari pemerintah akan nasib anak-anak ini dalam menempuh kariernya di masa yang akan datang.
Seharusnya  pemerintah mulai bisa menyikapi hal ini dengan secepatnya.  Melihat anak-anak di usia dini mulai terlantar karena tidak bisa bersekolah tentu menjadi perkara buat Bangsa Indonesia ini sendiri. Jadi secara keseluruhan anak usia dini kita yang terlayani fasilitas pendidikannya masih relatif sangat sedikit jumlahnya dibandingkan dengan negara lainnya.
Adanya dukungan dari pemerintah dalam menyediakan akses pelayanan pendidikan di  Indonesia pun masih rendah. Anggaran pendidikan yang diarahkan untuk anak usia dini masih sangat terbatas. Tentu kondisi ini berbeda dengan negara-negara lainnya yang angka pendidikannya setiap tahunnya pun mulai terus meningkat.
Beberapa faktor yang memungkinkan anak usia dini ini tidak dapat mendapatkan mutu pendidikannya :
1.      Kemiskinan
Faktor ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah setempat untuk bisa menyelesaikan menurunnya angka mutu pendidikan di Indonesia. Kemiskinan itu sendiri bisa berupa ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan dan tempat tinggal. Dalam pendidikan, kemiskinan mempengaruhi kemampuan murid untuk belajar secara efektif dalam sebuah lingkungan belajar. Kebutuhan akan keamanan dan rumah yang stabil, pakaian, dan jadwal makan yang teratur membayangi kemampuan murid-murid ini untuk belajar.
2.      Kekurangan bangunan sekolah dan pengajar
Hal ini justru bisa lebih mempersulit lagi dengan kurangnya fasilitas belajar mengajar mereka. Di Indonesia saat ini telah di hujani oleh berbagai macam bencana alam yang menyebabkan beberapa di antaranya tidak selamat dan rusaknya bangunan-bangunan yang ada di sekitarnya. Kejadian ini bisa menunda aktivitas belajar mengajar mereka yang seharusnya bisa di lakukan dengan efektif malah justru bisa jadi tidak efektif, dikarenakan bangunan yang mereka tempati rusak oleh berbagai macam bencana alam. Dan yang menjadi korban keganasan bencana alam tersebut banyak diantaranya yang berfrofesi sebagai pengajar atau guru. Kurangnya Pengajar juga bisa menimbulkan masalah yang besar terhadap angka pendidikan sekarang ini.
3.      Tidak memiliki sekolah dasar
Hal ini justru menjadi masalah yang sangat serius bagi anak-anak sekarang. Tanpa adanya kemampuan dasar yang didapat dari sekolah dasar ini membuat anak-anak sekarang menjadi pengangguran. Sangat disayangkan jika angka pengangguran di Indonesia ini meningkat dengan tajam.
Dari faktor yang di atas kita dapat memahami bahwa masih kurangnya mutu pendidikan bagi anak usia dini untuk bisa melanjutkan kariernya di masa yang akan datang. Pemerintah pun seharusnya dari sekarang bisa membenah diri jika tidak mau angka mutu pendidikan di Indonesia ini mulai menurun lagi di tahun yang akan datang.